Sore
itu, dari pusat kota Purwokerto, menyusuri jalan berdua naik sepeda
motor. Romantisme itu pun hadir pada kita berdua yang baru beberapa
hari melangsungkan ijab qabul. Perjalanan kita menuju pinggiran
Purwokerto, di sekitar daerah Ledug.
Tujuan
kita sore itu mencari tempat makan yang beda dari biasanya dan unik.
Dan tentunya bisa nyantai serta ada aroma romantis-romantisnya gitu.
Kata saudara suami si lokasinya di komplek STIKes Harapan Bangsa
Purwokerto. Berhubung kita juga belum paham jalan di sini, awalnya
kita ke bablas, sampai setelah STIKes, dan belok kiri menuju jalan
yang penuh persawahan. Hmm, suasananya enak si sejuk-sejuk gimana
gitu, terlebih matahari mulai tenggelam. Tapi, kita kan mau isi perut
biar gak kelaperan. Akhirnya kita belok lagi, dan menuju komplek
STIKes lagi.
Di
sepanjang jalan kita memperhatikan tulisan yang background
warna orange, dan akhirnya nemu tulisan 'Pisa'. Ternyata
warung itu masuk ke dalam gang, ya kurang lebih 200 meter dari jalan
besar. Awalnya agak ragu pas masuk, karena warungnya gelap,
menggunakan lampu yang remang-remang. Sudah begitu, di depan,
tertuliskan 'Cafe', kan takut juga gak ada menu makanan yang lain
cuma kopi yang diracik dengan berbagai rasa dan varian.
Kesan
pertama saat masuk warung ini ya cukup gelap, tapi ruangannya luas.
Dan yang membuat saya senang, di pinggir jendela langsung bisa
melihat area persawahan. Udara dari luar jendela itu sepoi-sepoi
gimana gitu. Lebih jauh memandang, lampu jalan seberang sawah sudah
menyala, kian memberikan kesan romantis bagi kita berdua, hihihihi.
Ada kesempatan ya buat foto lah :D
Tak
berapa pelayan pun datang, memberikan daftar menu kepada kami. Menu
di sini kebanyakan menu ala-ala Western atau Modern Asia. Pilah pilih
akhirnya aku pesan aku pesan Pizza Home Made Lasagna dan Java
Herb Coffee, sedangkan Pak Suami aku pilihin Thai Beef Salad
dan Ice Lemon Tea.
Sambil
menunggu pesanan datang, tentunya kita berdua foto-foto dulu dan
menyaksikan tempat ini. Tempatnya memang adem, luas dan cukup
nyentrik. Udara segar dari jendela membuat rasa nyaman tersendiri
bagi pengunjung.
Dari tampilan emang sudah menggoda
Setelah
menunggu beberapa saat, akhirnya pesanan datang. Dan aku terkesima
dengan Pizza Home Made Lasagna, bukan apa-apa, tapi karena porsinya
yang buatku mini. Tapi, ya memang harganya hanya Rp 20.000/porsi,
jadi aku maklumi. Untuk rasa, enak, ini beneran, bahkan suamiku pun
pas ikut nyicipin dia, juga ikut komentar, “Ini enak.”
Pizza Home Made Lasagna
Irisan keju di atasnya membuat rasa semakin top
Sedangkan
untuk Thai Beef Salad, ini merupakan daging sapi yang digril, tumis,
yang pada saat pleting ditaruh di atas sayuran segar seperti kobis,
paprika, wortel, dan tomat. Rasanya tentu fresh, karena memang
sayurannya tidak dimasak terlebih dahulu. Dan menu ini dibandrol Rp
21.000/porsi.
Thai Beef Salad
Ice
lemon tea standard, harga juga tidak terlalu tinggi, karena dipatok Rp 11.000/gelas; rasa sama dengan lemon tea lainnya. Tetapi kalau Java
Herb Coffee itu lain cerita. Ini kopi hitam yang dicampur cream, dan
di dalamnya kayak ada biji kopi apa gitu, rasanya pahit-pahit manis.
Berhubung aku gak terlalu suka pahitnya kopi, alhasil, minuman ini
aku hibahkan ke orang yang duduk di sampingku. Hehehe...
Java Herb Coffee, juga dibandrol Rp 11.000/gelas
Dan
hari pun kian gelap, makanan juga sudah bersih. Saatnya kita
melanjutkan perjalanan menikmati perjalanan malam di Purwokerto.
Waroeng
Kopi Pinggir Sawah (WaPiSa)
Jl.
Raden Patah
Gang
Sunan Kalijaga I No. 8
Purwokerto