Sepenggal Cerita Liburan di Pantai Ayah

www.erycorners.com
Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, bahwa saya pernah ke Pantai Ayah untuk menikmati sunset. Dan kali ini tentang Pantai Ayah pun belum berakhir. Ini Ketika saya datang di libur panjang lebaran. Saya datang bersama suami, dan dua adik laki-laki saya. Awalnya itu kami mau ke Jogja, tapi jalannya macet parah. Daripada saya jengkel sepanjang jalan, akhirnya pas di daerah Kebumen, kami ambil arah ke kanan menuju Kecamatan Ayah. Okaylah, akhirnya ke Pantai Ayah lagi. Tiket masuk per orang Rp 10.000,00. Untuk tiket parkir kendaraan lupa saya, karena enggak saya baca secara seksama juga. Yang penting masuk ke kawasan wisata Pantai Ayah atau yang dikenal juga dengan Pantai Logending.

Berhubung ini momen libur lebaran, tentu pengunjung yang datang sangat padat. Keunikan dari pantai ini ialah memiliki hutan bakau yang rindang. Dan cukup instagramble kalau foto di jembatan yang di sampingnya terdapat hutan bakau. Sehingga enggak heran deh, banyak pengunjung yang foto-foto di situ bahkan ramai banget, padahal cuaca panas sekali. Daripada lama ngantri di situ, kami mending naik perahu. Tiket per orang untuk keliling dengan naik perahu sebesar Rp 20.000,00. Kami naik perahu kecil untuk mengitari perairan yang terdapat di Pantai Ayah. Lebih masuk ke dalam lagi ternyata banyak juga tanaman bakau di kawasan ini.

www.erycorners.com
Mari kita melaut, karena nenek moyang kita seorang pelaut (apaan sih, kagak nyambung)


Saya suka dengan pemandangan sekitar, melihat ke samping banyak tanaman bakau dan lainnya yang subur dan kaya warna hijau. Selain membuat indah pemandangan, hutan bakau juga bagus untuk mencegah terjadinya erosi abrasi pada pantai. Bisa menanggulangi bencana dan mencegah instrusi air laut. Ini penting banget, agar air laut yang ke daratan bisa dicegah atau ditahan oleh tanaman bakau, karena kalau tidak ada tanaman bakau, air laut akan masuk ke daratan dan bisa mencampuri air tawar. Sehinga air tawar rasanya ikutan asin. Dan juga sebagai tempat tinggal beberapa spesies hewan laut, mereka ada yang betah di dalam hutan bakau atau mangrove. Semoga tanaman ini tidak dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab.

www.erycorners.com
Menikmati sensai ombak kecil, asyik juga ternyata :D

Setelah mengelilingi perairan yang kurang lebih dua puluh menitan, kami mendarat di pantai. Tempat pendaratan dengan lokasi naiknya berbeda, ini di sebelah timur pantai, jadi mau enggak mau kalau mau pulang, harus melewati jembatan yang instagramable itu. Tapi panas, Guys. Buat saya ini mah bukan instagramable, karena momen pas datang di sini lagi menyenga-menyengatnya. Selain itu banyak sekali yang orang yang berlalu lalang, karena memang waktu liburan.

www.erycorners.com
Melihat yang ijo-ijo itu bikin mata adem, seger deh


Dan pada akhirnya kami juga melewati jembatan ini, mencoba mengambil beberapa foto tetapi memang pancaran wajahku itu kalah jauh dengan sinar matahari yang terik. Jalan berapa meter saja kami sudah ngos-ngosan, ketahuan kan jarang olahraga. Untung saja ada semacam pos di jembatan ini, sehingga kami berhenti sejenak, berteduh sambil menikmati angin yang cukup kencang dari laut.

www.erycorners.com
Rehat sejenak dulu dah....

Selanjutnya, kami menuju warung makan dong, udah keliling hutan bakau, jalan dari jembatan menuju bibir pantai itu juga mengurus tenaga. Saatnya hunting makanan biar perut enggak protes. Mau makan apa di sini banyak sekali yang berjualan. Sepanjang bibir pantai banyak warung-warung makan yang menyediakan berbagai makanan. Ada soto, bakso, mie ayam, gecot, pecel, rujak, aneka gorengan, aneka jus, air mineral dan sebagainya. Kami berempat memesan gecot dan air mineral serta mendoan dan bakwan. Saking laparnya, damn, lupa difoto buat kasih feed Instagram. Sadar-sadar makanan sudah habis dan bersih. Wkwkwkwk . Jumlah yang kami bayar waktu itu semuanya Rp 80.000,00. Ya, masih harga wajar menurut kami. Meskipun harga lebih mahal dari warung yang bukan tempat wisata, tapi ini harganya enggak beda jauh lah. Seingat saya gecotnya itu Rp 10.000 an per porsi dan mendoan atau bakwan Rp 1.000 per buahnya. Jadi, masih umum, Guys

Perut sudah kenyang selanjutnya kami menuju ke parkiran. Hari masih cerah, belum sore, masih jam dua siang. Mau pulang kayaknya terlalu cepat, sehingga kami menuju ke timur lagi, ke pantai yang dekat dengan Pantai Ayah. Yupz, jaraknya hanya 800 meter dari Pantai Ayah. Pantai apakah itu? Tunggu cerita saya selanjutnya ya. 

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini, sampai jumpa di lain cerita. ^^

Braling Grand Hotel by Azana Hotel. Satu-satunya Hotel Mewah di Purbalingga yang Mampu Membuat Wisatawan Betah dan Nyaman

www.travellingku.net
Grand Braling Hotel Purbalingga by Azana Hotel
Hallo, Guys, jumpa lagi di blog travelingku.net yang bercerita tentang kisah perjalanan dan kuliner. Kali ini saya ingin bercerita tentang kota tempat tinggal saya, yakni Purbalingga. Teman-teman mungkin sudah tidak asing lagi dengan Purbalingga. Yupz, sebuah wilayah yang terkenal dengan keindahan alamnya. Beberapa tempat sudah pernah saya singgahi. Seperi Desa Serang, Desa Panusupan, Goa Lawa dan lainnya.

Geliat wisata Purbalingga memang sangat menjanjikan. Mungkin karena letak geografisnya yang sangat sempurna untuk melengkapi keindahan alam yang sudah ada. Atau mungkin karena Tuhan ingin menciptakan Purbalingga penuh dengan pesona yang memukau.

Keindahan wisata yang sudah ada tentunya perlu diimbangi dengan tempat singgah atau menginap. Iya, agar pelancong dari luar Purbalingga bisa berlama-lama singgah, jadi harus menginap. Selain itu, bisa melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi wisata berikutnya.

Untuk itu, kini telah hadir di Purbalingga Braling Grand Hotel by Azana Hotel. Merupakan satu-satunya hotel berbintang 4 yang ada di Purbalingga. Hotel mewah ini mulai dibangun pada bulan Mei 2019. Dan akan segera rampung proses pengerjaannya.

Hotel ini terletak di pusat kota, Jalan Let. Jend. S. Parman, Kedung Menjangan, Purbalingga. Bahkan jarak dengan Alun-alun Purbalingga bisa ditempuh dalam waktu enam menit. Selain itu akses menuju ke Bandara Jenderal Soedirman juga cukup mudah. Sehingga sangat membantu bagi pendatang yang ingin berkunjung ke Purbalingga.

Penasaran kan bagaimana dengan kemewahan Braling Grand Hotel Purbalingga? Pastinya hotel mewah ini memiliki fasilitas yang super komplit dan sangat memanjakan tamu. Dan berikut merupakan alasan mengapa Braling Grand Hotel Purbalingga by Azana Hotel merupakan hotel terbaik yang ada di Purbalingga.

1. Hotel Lobby yang Elegan
www.travelingku.net
Ketika kita berkunjung ke sehuah hotel, tentunya sebelum check in kita mesti ke lobby dulu. Lobby merupakan tempat yang memberikan  kesan pertama yang diberikan oleh hotel kepada tamu yang datang. Sehingga lobby perlu dibuat nyaman agar tamu merasa betah. Dan itu semua terdapat di Braling Grand Hotel Purbalingga. Lobbynya sangat elegan dan memang mewah. Bikin betah yang datang, sudah pasti.

2. Kamar Hotel yang Super Nyaman
Di Grand Braling Hotel Purbalingga itu terdapat lebih dari 100 kamar. Dari Loft Room, Suite Room, Deluxe Superior hingga Presidential Suite tersedia di sini. Masing-masing memiliki fasilitas kamar mandi yang mewah, suasana yang nyaman dan membuat tidur nyenyak. Dan untuk Presidential Suite juga tersedia dapur kecil serta meja makan untuk 4 orang. Yang ingin staycation di hotel bersama keluarga, sangat cocok untuk menginap di sini.

3. Meeting Room Termewah yang Pernah Ada di Purbalingga
www.travelngku.net
Meeting roomnya begini, tentu saja asyik dan enggak bikin ngantuk
Menyajikan tempat untuk para pebisnis di Purbalingga itu memang perlu. Karena di Purbalingga sendiri merupakan tempat dimana banyak berdirinya perusahaan. Nah, meeting room di Braling Grand Hotel ini sangat cocok untuk mereka-mereka yang akan mengadakan pertemuan untuk membahas kinerja perusahaan ataupun pertemuan dengan klien. Meeting room di sini ada delapan ruang, dan semuanya sangat nyaman dan bisa untuk menampung 250 peserta meeting.


4. Kolam Renang dengan Panorama Langit Purbalingga
Fasilitas lainnya yang bisa kita nikmati dengan cara yang bahagia ialah adanya kolam renang yang ada di lantai 4. Iya, kolam renang di Braling Grand Hotel ini terletak di lantai 4, sehingga tamu yang berenang juga bisa menikmati keindahan kota dan langit Purbalingga.

5. Restaurant and Cafe dengan Menu Spesial
www.travelingku.net
Bagi tamu yang menginap bisa merasakan kemewahan restoran di lantai 1. Sajian menu lokal dan internasional tersedia di sini. Selain itu, rasanya dijamin lezat dan menggugah selera karena dimasak oleh chef hotel yang super andal.

Sedangkan cafe terdapat di lantai 4. Bagi yang suka ngobrol bersama teman-teman, rasanya cocok banget ngafe di Braling Grand Hotel Purbalingga.

6. Ballroom yang Luas
www.travelingku.net
Dengan luas 600 meter persegi, ballroom Grand Braling Hotel mampu menampung 1000 peserta untuk tata ruang teater dan 1200 peserta untuk koktail. Ballroom ini didesain dengan sangat apik, modern dan menjadi tempat yang serbaguna. Iya, bisa untuk acara wedding, atau juga seminar.

Guys, yang mau menikah di Purbalingga, hayuk, booking di Braling Grand Hotel.

7. Play Ground yang Asyik untuk Siapa Saja
Merupakan taman bermain yang bisa digunakan oleh siapa saja. Baik orang dewasa maupun anak-anak. Di sini menjadi salah satu alternatif tempat hiburan yang ramah dan aman, sehingga orang tua tidak khawatir ketika anaknya sedang bermain.

Itulah beberapa alasan mengapa Braling Grand Hotel merupakan hotel terbaik yang ada di Purbalingga. Dengan begitu, diharapkan wisatawan yang berkunjung ke Purbalingga merasa nyaman dan betah karena bisa menginap di hotel yang mewah.

Konsep dari Braling Grand Hotel ini juga sudah tidak diragukan lagi karena berada di bawah naungan Azana Hotel & Resorts yang mana sudah terbukti dengan bagus untuk pembangunan sebuah hotel. 

Bagi yang masih ingin mencari informasi secara detail, bisa banget langsung kunjungi website Azana Hotel & Resorts atau bisa langsung download aplikasinya di Playstore.

Okay, sampai di sini dulu. Siap-siap kita staycation di Grand Braling Hotel by Azana Hotel. Dan menikmati berbagai fasilitas di dalamnya yang sangat kece.

Terima kasih sudah berkunjung. ^^


  • Braling Grand Hotel Purbalingga
Jl. Let Jend. S. Parman, Kedung Menjangan
Purbalingga, Jawa Tengah

Menikmati Senja yang Menggoda di Pantai Ayah

www.travelingku.net

Kebumen, salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang banyak pantainya. Meskipun sudah beberapa kali menyambangi pantai yang ada di Kebumen, tapi itu belum semuanya. Masih hanya sebagian kecil dari deretan pantai di pesisir selatan Jawa Tengah. Terlebih saat ini banyak sekali pantai yang masih perawan yang dikelola menjadi sebuah destinasi wisata baru. Selain masih asri, pantainya juga belum terjamah dari tangan-tangan jahil para pembuang sampah sembarangan. 

Berbeda dengan Pantai Suwuk yang memang sudah cukup lama terkenal dan menjadi salah satu andalan destinasi wisata di Kebumen, sampahnya cukup berserakan di sepanjang bibir pantai. Pun ketika kita berkunjung ke Pantai Karang Bolong, sampah-sampah masih terlihat di sepanjang pantai. Ya, kadang bisa memaklumi saja, karena sudah cukup terkenal kedua pantai tersebut.

Baca juga:



Berbicara pantai yang sudah lama dan terkenal di Kebumen seolah-olah tak akan ada habisnya, dan salah satu yang selalu menjadi buruan wisatawan, yakni Pantai Logending atau yang terkenal dengan Pantai Ayah yang terletak di Kecamatan Ayah, Kebumen. Saya sendiri sudah dua kali menyambangi pantai yang merupakan perbatasan wilayah dengan Cilacap. Yang pertama di Bulan Mei 2018 setelah ada acara gathering dengan komunitas mirc di Purwokerto. Berhubung masih siang, saya merengek ke Pak Suami untuk jalan-jalan, toh weekend bebas dong, enggak ada ganjalan besoknya masuk kerja.

Akhirnya dari Purwokerto kami langsung menuju arah selatan, dan di daerah perbatasan Banyumas, dengan Kebumen, kami berbelok kanan. Lurus mengikuti jalan yang cukup halus namun cukup sepi. Kemudian kami menemukan pertigaan yang terdapat plang. Ayah ke kanan, Buayan ke kiri. Karena kekonyolan kami, akhirnya kami ambil arah ke kiri. Damn, ini arah ke Pantai Suwuk, Guys. Dan kami terus menyusuri jalanan sepanjang Kecamatan Buayan. Jalannya oey, rusak parah sih enggak, tapi cukup membuat senam perut karena banyak yang berlubang.

Sudah hampir tiga jam di perjalanan kami belum menemukan tujuan. Dari Kecamatan Buayan itu kami lurus terus sampai menemukan Pantai Surumanis, saya pengen singgah di situ, tetapi Pak Suami enggak mau. Akhirnya kami lurus dan kami menemukan arah ke Pantai Lampon. Mau ke situ, tapi sudah pernah, jadi enggak jadi. Selanjutnya kami turun menuju Kecmatan Ayah. Ya kalau digambarkan rutenya jadi kayak huruf ‘U’ begitu. Kami berkendara mengelilingi bukit dari Kecamatan Buayan menuju Kecamatan Ayah.


Dari rute itu kami mulai lega, karena sebelumnya was-was juga takut nyasar di tengah hutan. Horor, bo! Berhubung kami capek dan waktu sudah menunjukan sekitar jam empat sore, kami berhenti untuk istirahat dan membeli minum di warung pinggir jalan. Dan ternyata itu ada arah jalan menuju Pantai Wedi Putih. Saya tanya-tanya dong ke bapak-bapak penjual minuman itu. Katanya tinggal turun ke bawah menuju Pantai Wedi Putih. Okay fix, kami coba.

Parah, parah, parah! Jalannya itu masih jalan setapak tanah yang menuruni bukit. Kami yang berboncengan motor saja enggak berani. Terus saya turun dong jalan kaki. Terus Pak Suami melaju pelan dengan mengendarari sepeda motor. Tapi setelah dirasa-rasa kok ya enggak sampai-sampai menuju Pantai Wedi Putih itu. Dan melihat ke bawah, ternyata masih cukup terjal. Selain itu, kami juga bertemu dengan sekumpulan anak-anak remaja yang naik untuk pulang. Mereka terlihat megap-megap seperti kehabisan napas. Akhirnya kami putuskan untuk naik lagi dan enggak usah ke Pantai Wedi Putih.

Dari itu, sepanjang jalan Pak Suami ngomel karena jalannya yang mengerikan, untung saja tidak terjadi apa-apa dengan kami. Dengan perasaan plong, Pak Suami mengendarai sepeda motor dengan santai. Tak terasa waktu sudah hampir petang. Melihat Pantai Ayah masih terbuka, kami pun masuk. Dan kami gratis masuk ke sini karena mungkin sudah sore kali ya?

Menikmati Sunset di Pantai Ayah
www.travelingku.net
Untung saja kami masih bisa menikmati indahnya sunset

Sambil istirahat, mengatur napas kami yang sudah tidak karuan, serta mengumpulkan puing-puing tenaga untuk pulang, kami masih beruntung menemukan sunset di Pantai Ayah. Rasanya bagaimana ya, pokoknya plong banget gitu, karena kami sebelumnya itu muter-muter di perjalanan kagak jelas. Hahaha.

Dapat menyaksikan matahari terbenam di pantai merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami. Melihat siluet jingga yang keemasan itu membuat panorama alam semakin sempurna. Tak heran, banyak juga kawula muda yang mencoba mengabadikan momen indah itu dengan kamera. Termasuk kami.

www.travelingku.net
Foto begini biar dikata romantis, hahaha


www.travelingku.net
Sebenarnya masih betah main di pantai, tapi apalah daya, kami harus pulang ke rumah

Cukup puas bermain di Pantai Ayah, sudah saatnya kami harus pulang. Iya, hari sudah gelap. Perjalanan menuju Purbalingga juga cukup memakan waktu yang tidak sedikit. Dari Pantai Ayah kurang lebihnya dua jam. Itu pun kalau cukup ngebut, berhubung sudah gelap dan jalanan yang cukup berkelok, tentu saja kami lebih pelan. Sampai rumah hampir setengah sembilan malam. Rasa lelah, lucu, konyol, dan lainnya kami simpan dalam lelapnya tidur. Dan cerita perjalanan ini bisa menghiasi blog ini juga.

Terima kasih sudah mampir di sini, dan saya masih punya cerita lagi di Pantai Ayah, yaitu pada saat libur lebaran tahun kemarin. Tunggu kelanjutan ceritanya ya, terima kasih.

Sepenggal Cerita Liburan di Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas yang Fenomenal

www.travelingku.net
Suatu hari libur yang sudah cukup lama, saya dan Pak Suami liburan tipis-tipis. Niatnya sama adek saya yang bungsu, tetapi dia ada acara juga sama Mama, jadi dia lebih memilih pergi sama Mama ketimbang kakaknya. Ya jelas lah, sama kakaknya galak, wkwkwkwk. Okay, kembali ke topik di jalan-jalan hari libur. Rencananya itu memang saya mau ngemong adek yang paling bungsu, berhubung dia enggak jadi ikut, ya sudah, saya dan suami saja yang berangkat.

Dari rumah sudah cukup siang, sudah setengah sembilan. Tapi saya tetap berharap bahwa ini akan baik-baik saja. Namun, sampai di lokasi tujuan. Ampuuuun, ramainyaaa. Oh ya, tujuan saya kali ini ialah ke Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas, Purbayasa; yang terkenal dengan ikan raksasanya. Wisata ini itu dari dulu sudah ngehits karena terkenal sekali dengan ikan yang raksasa. Bahkan dinamakan River World yang merupakan tempat hidup dari berbagai jenis ikan. Dan tiket masuk ke sini Rp 18.000 per orang.



www.travelingku.net
Pilihan wahananya banyak banget, dan itu belum semuanya


www.travelingku.net
Yang jelas, di sini banyak spesies ikan

www.travelingku.net
Siripnya cantik ^^

Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwa sampai di sini itu sangat ramai, di pintu masuknya saja sudah mengantri. Kami berdua berjalan berderet sesuai antrian. Pas masuk lokasi wisata kami langsung menuju lokasi Aquarium. Di pintu masuk ada beberapa fosil ikan dan binatang laut yang diawetkan. Kemudian kami berjalan menyusuri lorong menuju tempat ikan yang lainnya. Lorong demi lorong kami singgahi. Penuh sesak serasa berebut oksigen dengan pengujung lain karena sangat padat. Bahkan ketika kami masuk ke lorong aquarium yang menjadi favorti, sangat-sangatlah padat. Fine, tidak bisa mengambil foto yang bagus di sini. Melihat ikan raksasa yang sangat ikonik di sini juga tidak kesampaian, saking penuh sesaknya.

www.travelingku.net
Salah satu jenis ikan yang cukup besar, dan ada yang lebih besar lagi dari ini

www.travelingku.net
Kalau pengen sepi ps foto di sini, datang pagi banget, yes

www.travelingku.net
Ada yang tahu ini jenis ikan apa?

Dengan berjalan terus kami menelusuri lorong dan sampai di ujung. Seperti mendapatkan kebebasan yang hakiki, lega banget rasanya. Dan perjalanan kami teruskan ke kawasan unggas. Di sisi kanan kiri banyak tempat lapang yang dijadikan sebagai tempat istirahat atau makan oleh pengunjung. Yupz, sebagian orang datang dengan membawa bekal beserta tikarnya sekaligus. So, piknik beneran deh.

www.travelingku.net
Akhirnya, bisa keluar dari akuarium raksasa

Di kawasan ini juga terdapat homestay yang bisa kita pesan jika ingin menikmati malam di Pancuran Mas Purbasari. Biar apa? Biar ketika malam hari kita bisa bisa menyaksikan festival kentongan, dan pas pagi harinya bisa menikmati udara sejuk, diiringi dengan kicauan burung yang sangat merdu.

www.travelingku.net
Saya rehat sejenak dulu lah ya

Okay, kita lanjut ke jalan, ternyata tempat unggas di sini banyak sekali, sudah jauh kami berjalan, di samping kanan-kiri kami masih banyak berbagai jenis burung, termasuk burung Kakak Tua yang menjadi incaran pengunjung untuk berfoto bersama.

www.travelingku.net
Masih capek, lanjut rehat di halaman homestay

www.travelingku.net
Selain ikan di Purbasari Pancuran Mas juga terdapat beberapa binatang Unggas

www.travelingku.net
Ada jenis burung elang juga di sini

Di dalam wisata ini juga terdapat museum mobil tua alias lawas yang sudah bekas mejadi pajangan. Jadi, kayak semacam tempat pameran mobil tua gitu, hehehe. Kalau yang memiliki jiwa otomotif pastinya suka.

www.travelingku.net
Ada juga museum mobil, sepi karena jarang yang minat ke sini

Oh ya, tak lupa juga di sini juga ada beberapa aula yang bisa digunakan untuk acara seperti: pernikahan, perpisahan sekolah/kelulusan, lomba anak-anak PAUD/TK dan atau gathering lainnya. Ketika kami ke sini juga lagi full untuk acara perpisahan dari sekolah tingkat SLTP, kemudian ada juga buat lomba anak-anak TK. Bahkan, reuni sekolah adik saya juga di sini. Memang serba guna banget tempat di sini. Lokasinya luas.

Pas kami ke sini juga sedang dibangun Masjid Terapung (karena dibangun di atas kolam), Kolam Renang dan pembenahan lainnya. Mungkin saat ini sudah jadi. Kalau saya baru dengar, katanya kolam renangnya yang sudah jadi. Lain kali ke sana lagi ya, untuk menengok wahana lainnya. Karena petualangan saya di sini masih sangat-sangat kurang waktu dan leluasa karena pas membludagnya pengunjung.


Dan ini beberapa tips untuk berlibur di Pancuran Mas Purbasari, Purbayasa:
1. Usahakan datang pagi hari, jam tujuh pagi sebaiknya sudah sampai di lokasi agar tidak terlalu ramai.
2. Membawa bekal secukupnya, di dalam memang banyak penjual, tapi alangkah baiknya bawa sendiri, daripada ngantri makanan yang panjang di dalam.
3. Menggunakan pakaian yang simple agar mudah gerak, karena di dalam perjalanannya sangat panjang.
4. Menggunakan alas kaki yang nyaman untuk berjalan lama.
5. Kalau ada niat mau renang, pastikan membawa baju renang.
6. Jangan memberikan makanan apapun ke binatang yang ada di lokasi Purbasari, entah itu ikan, ayam/burung.
7. Membuang sampah pada tempat sampah yang sudah disediakan, jangan asal buang begitu saja.
8. Dan usahakan ketika ke sini bukan waktu libur panjang anak sekolah, libur lebaran dan atau hari libur nasional lainnya. Karena bakalan ramai banget.

Baca juga: Jailbreak Cafe, Tempat Makan dan Nongkrong yang Enak di Purwokerto

Okay, saya rasa sampai di sini dulu cerita tentang petualangan ke Pancuran Mas Purbasari, Purbayasa. Sampai jumpa di lain kesempatan dan lain cerita. Terima kasih.

Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas
Alamat: Purbayasa, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. 53372.
Telepon: 0281 – 6598555.

Jailbreak Cafe, Tempat Makan dan Nongkrong yang Enak di Purwokerto

www.travelingku.net
Jailbreak Cafe, sudah pernah mendengarnya? Saya juga baru pertama kali berkunjung bersama teman-teman setelah main di The Village Purwokerto.

Seperti pada umumnya di cafe ini menyajikan beraneka menu makanan dan minuman. Namun yang unik dari sini ialah tempatnya. Bagai di ruang tahanan atau penjara. Ini bener-bener konsep yang unik dan berani. Bayangkan saja ya, kita makan seperti di penjara. Kan serem.

www.travelingku.net
Jailbreak Cafe Purwokerto


Menu makanan yang disajikan di sini itu sangat variatif dan banyak macamnya. Untuk rasa juga enak. Sehingga tak heran, di sini hampir tak pernah sepi pengunjung. Mau hujan, cerah, siang, sore atau malam. Ramai terus.

www.travlingku.net
Menu pesanan saya, Nasi Chicken Rendang dan minum Es Lemon Tea

Soal rasa memang saya tidak ambil pusing karena sudah pas. Yang menjadi perhatian saya ya tentu ruanganya. Ada bilik yang benar-benar mirip ruang tahanan. Ada gambar-gambar yang menyerukan seorang tahanan. Dan masih banyak lagi yang menghiasi dinding-dinding Jailbreak Cafe.


www.travelingku.net
Terdapat lukisan yang unik di setiap ruang

www.travelingku.net
Ruang makannya macam penjara

Konsep yang digunakan pada cafe ini benar-benar luar biasa. Lain dari pada yang lain. Enggak pernah kepikiran, kan? Mau bikin cafe tapi mirip penjara? Dan ini unik, sehingga tak heran tempat ini menjadi salah satu favorit tempat nongkrong anak-anak hits Purwokerto dan sekitarnya.

Baca juga: Ayam Geprek Bae, Hidangan Murah yang Menjadi Buruan

www.travelingku.net
Penjara makanan
www.travelingku.net
Keren kan lukisannya


Selain itu, Jailbreak Cafe terdapat dua lantai denang lokasi yang sangat luas. Jadi, bagi teman-teman yang ingin mengadakan gathering, ulang tahun, atau sekadar ngumpul bareng teman-teman sambil menikmati hidangan yang lezat, tentunya bisa memilih tempat ini sebagai tujuan terbaiknya. Ditambah dengan halaman parkir yang cukup luas, sehingga yang membawa kendaraan roda empat juga bisa masuk ke parkiran tanpa mengganggu jalan (tidak parkir di bahu jalan).

www.travelingku.net
Tempatnya juga luas, terdapat dua lantai pula

Gimana nih? Berani makan di Jailbreak Cafe? Coba deh bersama orang-orang terdekatmu dan rasakan kelezatan aneka makanan dengan nuansa yang lebih dari biasa. Bener-bener jail deh.

Alamat terletak di Jalan KH. Wahid Hasyim, Karang Klesem, Purwokerto Selatan, Jawa Tengah.
Pemesanan dan info lainnya bisa menghubungi nomor HP berikut ini: 0811 266 322. Instagram: @jailbreakcafe .