Puncak Batur Cocok Untuk Pendaki Pemula

www.travelingku.net
Haii-haii.. selamat hari Senin yang penat, tapi meskipun penat, aku masih bisa membuat catatan pengalaman berlibur ke sebuah puncak (meskipun hanya sebuah bukit) :D

Langsung saja deh, ini pengalamanku saat berlibur ke Puncak Batur di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Pada Minggu, 17 Januari 2016 lalu, aku dan dua orang teman sepakat untuk mejeng dengan alam. Akhirnya kita ke Puncak Batur yang pada saat itu baru dibuka seminggu. Dengan harga yang sangat murah, hanya Rp 5.000,00 per orang per hari, kami bertiga pun sangat senang.

Baca juga: Tips Sederhana Mendaki untuk Pendaki Pemula

Meskipun baru diresmikan seminggu saat itu, tetapi jumlah pengunjungnya luar biasa. Cukup membuat tersenyum bagi pengelola tempat wisata ini. Memang pantas jika pengunjung berjubel, karena panorama yang muncul di sini begitu luar biasa indahnya.
Jalan menuju Puncak Batur, perjalanan kaki ini ditempuh selama ± 2 jam untuk pendaki pemula


Rumah jamur yang bisa digunakan untuk beristirahat oleh pendaki



Pemandangan dari Puncak Batur
Rumah pohon kenangan, puncak batur
Salah satu tujuan dari wisatawan, #RumahPohonKenangan.
Jangan tanya mengapa aku pakai sandal jepit :( karena alasannya sederhana, saat itu saya tidak menggunakan sandal khusus untuk mendaki, melainkan sandal yang sedikit berhak. Hah, memang sedikit gila dan tidak masuk akal, mau naik puncak tetapi memakai sandal yang berhak :D, jadi di saat perjalanan saya membeli sandal jepit agar nyaman dalam mendaki.

Bagi teman-teman yang suka berwisata alam bisa datang ke Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Selain bisa melihat pemandangan alam yang indah dengan udara yang sejuk di Puncak Batur, kita juga bisa menikmati indahnya alam lain di Desa Panusupan, seperti Igir Wringin, Gunung Sendaren, Pingit Kembar, dan Susur Sungai di Kali Arus.

Peta Desa Panusupan.

Tips Sederhana Mendaki untuk Pendaki Pemula

www.travelingku.net
Hai.. selamat sore, teman-teman..

Kali ini saya akan berbagi tips bagi pendaki pemula yang ingin mendaki ke sebuah Puncak Gunung atau Bukit. Karena ada beberapa tahapan-tahapan sebelum melakukan pendakian, apa lagi untuk seorang pemula.


Baca juga: Puncak Batur Cocok untuk Pendaki Pemula

1. Lakukan lari kecil setiap pagi selama 30 menit
Hal ini bertujuan untuk pemanasan agar kaki kita terbiasa untuk berjalan, terlebih bagi kita yang jarang sekali melakukan bepergian dengan jalan kaki. Tentulah sangat diperlukan latihan seperti ini agar tidak kaget ketika jalan menuju puncak yang cukup jauh.

2. Sebelum berangkat harus makan terlebih dahulu
Pastikan bahwa sebelum anda pergi untuk berlibur ke sebuah puncak, perut anda sudah terisi. Ini bertujuan agar anda tidak kelaparan atau pun mudah lelah saat mendaki.

3. Membawa bekal yang cukup
Karena mendaki puncak itu memerlukan energi yang lebih dari aktivitas biasa, maka diwajikan untuk membawa bekal seperti air minum, snack dan bisa juga makanan pokok. Bisa dimakan dalam perjalanan mendaki saat beristirahat sejenak, bisa juga dimakan saat sudah sampai di puncak.

4. Membawa perlengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
Kenapa harus repot-repot membawa barang-barang seperti ini? Pentingkah? Tentu saja penting bagi pendaki pemula, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita pada saat melangkahkan kaki ke puncak. Untuk itu bawalah juga minyak kayu putih atau minyak angin, betadine atau pembersih luka, kain kassa dan plester.

5. Jangan melakukan tindakan asusila
Ini biasanya kerap terjadi pagi pasangan muda-mudi. Ketahuilah bahwa sebenarnya pendakian itu dilarang untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak senonoh. Karena puncak itu untuk menikmati alam yang indah yang telah diciptakan oleh Tuhan semesta alam.

6. Jangan membuang sampah sembarangan
Ini juga, terkadang ada saja yang seenaknya membuang sampah. Ingat, buanglah sampah pada tempat yang memang telah disediakan sebagai tempat sampah. Jika tidak ada tempat sampah, maka bungkuslah sampah itu dan masukkan ke dalam tas, kemudian setelah turun ke base camp buang sampah tersebut pada tong sampah. Karena buang sampah sembarangan itu 'Tidak Keren!'

7. Berdoa

Jangan lupa untuk berdoa sebelum berangkat, selama perjalanan, pada sampai puncak dan pada saat kembali. Biar bagaimana pun, doa adalah sesuatu yang disukai oleh Tuhan. Sesuatu yang mampu menghindarkan kita dari segala kejelekkan karena Tuhan selalu bersama kita semua.

Nah, itu adalah tips sederhana dari saya, semoga bermanfaat bagi teman-teman yang akan melakukan pendakian. Jika kalian termasuk sebagai pendaki pemula, saya sarankan untuk mendaki bukit terlebih dahulu dengan jarak waktu dari base camp yang hampir 2 jam saja.

Terima kasih.

Cara Cepat Mematangkan Buah Alpukat

www.travelingku.net
Seringkali kita menjumpai Alpukat yang kita beli ternyata masih mentah atau belum matang. Jika menunggu sampai masak, kita memerlukan waktu sampai beberapa hari agar matangnya sempurna. Selain itu, ketika sudah matang, daging buahnya tidak sempurna. Untuk itu, saya memberikan tips mengenai cara cepat mematangkan Alpukat. Cara ini sangat sederhana dan bisa dipraktekkan oleh siapa saja.

  1. Potong sedikit pada ujung buah alpukat, iris tipis saja.
    Ujung alpukat yang sudah diiris tipis
  2. Kemudian siapkan tisu dan isolasi untuk menutup ujung alpukat yang sudah diiirs.
    Alpukat yang sudah ditutup dengan tisu kemudian simpan di lemari es
  3. Simpan di tempat yang aman (bisa di lemari es), dan biarkan selama dua hari.
  4. Setelah dua hari alpukat sudah matang. Hasilnya pun sangat bagus.
    Alpukat yang sudah matang

Sangat mudah, bukan? Selamat mencobanya :)

Salam Kenal, Food and Traveling

Pantai Pengandaran, Pantai Timur, Jawa Barat
Minggu ke dua Januari 2016 ini, akhirnya aku luncurkan blog baru. Sebenernya sedih, tapi mau bagaimana lagi karena blog yang sebelumnya 'crashing' dan saya tidak ahli untuk memperbaikinya. :'( Dari pada pusing-pusing ngedit script lagi yang bikin mata lelah mendingan 'creat a new blog', bukan?

Ya, semoga blog ini bisa bermanfaat. Jujur saja, saya ini termasuk blogger yang labil plus 'gak mudengan'. Lebih parahnya, masih belum punya 'jati diri nge-blog', kadang cuma nulis semaunya saja. Namun, kali ini akan mencoba lebih fokus (iya mumpung sedang ada job untuk berkeliling kota Purbalingga di setiap akhir pekan). Dari job yang baru ini, maka aku luncurkan blog baru dengan nama Food and Traveling

Di sini, saya akan mencoba berbagi tentang kisah perjalanan wisata, tempat makan yang asyik, atau bisa jadi saya bagi resep masakan versi saya. Okay, blog yang satu ini, akan aku khususkan untuk seputar dunia kuliner dan traveling.

Nah, sampai di sini dulu sapaan salam kenal dari saya. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih. :)